Cek Promo Disini

Kavling Kebun Terbatas

Daftar Free DISINI

Tersedia ratusan tutorial bisnis online selama 1 tahun, gratiis

Turun 7 Kg dalam 20 hari, Mau?

Sebuah program yang sudah terbukti dan teruji dengan ribuan testimoni

Daftar Mini Workshop, Gratis

Tempat Belajar Internet Bagi Pemula

Tempat Belanja Kebutuhan Sunnah

Hidupkan sunnah di akhir zaman akan mendapatkan tantangan, ayo belanja kebutuhan sunnah untuk menghidupkan kembali sunnah

Wednesday, July 29, 2015

Mengapa Ahli Maksiat Kok Tetap Kaya? Temukan Jawabannya Disini.

Assalamu’alaikum…
Salam sobat, hari ini kita mau membahas sesuatu yang sebenarnya umum dan sering sekali kita temukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Yap, betul sekali, bahkan bisa jadi kita sendiri mengalaminya.
Mungkin sobat semua pernah mendengar perkataan seperti ini “itu orang rajin ibadah tetapi tetap miskin ya, tetapi ada yang justru kurang ibadahnya bahkan lebih banyak maksiatnya, kok hidupnya makmur ya”
Saya yakin sekali, bahwa itu pernah kita temukan, dan bahkan mungkin itu muncul di keluhan-keluhan kita pada saat kita berdoa kepada Allah swt.
Ternyata Allah swt Yang Maha Mengetahui jelas sudah tahu hal tersebut, maka mari kita perhatikan terjemahan QS Al A’raf (7) : 182 berikut ini.
“Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (kearah kebinasaan) dengan cara yang tidak mereka ketahui”

Ada banyak tafsir mengenai surat ini, tetapi mungkin penjelasan dari kitab Al Hikam dapat mewakilinya dan saya akan kutifkan secara lengkap.
Ibnu Atha’illah mengatakan:
“Berhati-hatilah bila kebaikan Allah selalu kau dapatkan bersamaan dengan maksiat yang terus kau lakukan! Berhati-hatilah! Bisa jadi, itu adalah awal kehancuranmu yang berangsur-angsur. Allah swt berfirman “Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (kearah kebinasaan) dengan cara yang tidak mereka ketahui.” (QS. Al A’raf [7] : 182)

Penjelasan dari perkataan tersebut adalah seperti yang di jelaskan oleh Syekh Abdullah Asy-Syarqawi Al-Khalwati yang merupakan Grand Syekh Universitas Al-Azhar Mesir dan Mufti Mazhab Imam Syafi’i. Seperti inilah penjelasannya.
“kita sering melihat banyak manusia yang tidak bersyukur atas nikmat Allah, namun nikmat itu tidak hilang dari mereka. Bisa jadi, hal itu merupakan proses penarikan nikmat yang dilakukan secara berangsur-angsur oleh Allah swt. Karena prosesnya yang berangsur-angsur tersebut, merekapun tidak menyadarinya. Namun, berikutnya Allah swt akan merampas seluruh nikmat itu dari mereka secara tiba-tiba.
Ada juga yang mengatakan, maksud dari ayat itu ialah Allah swt akan terus memberi mereka nikmat dan membuat mereka lupa bersyukur. Jika mereka sudah bergelimang kenikmatan dan terhalang dari Pemberi nikmat, seluruh kenikmatan itu akan direngggut dari mereka secara tiba-tiba.
Ada yang berpendapat bahwa setiap kali mereka membuat kesalahan baru, maka Allah swt akan menambah nikmat untuk mereka dan membuat mereka lupa untuk memohon ampunan atas kesalahan itu.”

Sobat dari penjelasan diatas, sangat-sangat jelas kita harus hati-hati ketika melihat fenomena tersebut, atau bahkan kita berlindung bahwa itu terjadi kepada kita.
Wallahu’alam. Kebenaran dari Allah saja, kesalahan dari diri saya sendiri.

Hadim
Wiraswasta

(Properti, Konveksi, Kuliner, Online/Blogger, Rental)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More